Hari ini
aku belajar satu lagi pelajaran hidup, yaitu jangan berbicara apapun yang tidak
kita ketahui.
Bila kita
dihadapkan pada situasi dimana kita harus berbicara maka bicaralah dengan
santun dan merendah. Jangan sombong bahkan ketika kita sepantasnya boleh
menyombongkan diri.
Akan tetapi,
bila kita berada pada situasi yang tidak mengharuskan kita berbicara, maka
sebaiknya kita diam dan mendengarkan, dan hanya berbicara ketika diminta.
Mengapa?
Karena pembicaraan yang keliru adalah sumber dari segala kesalahpahaman, dan
kesalahpahaman itu menyakitkan.
Terkadang kita pikir kita sudah berbicara sebaik mungkin, sesantun mungkin, tetapi tak jarang juga orang lain salah maksud dalam mengartikan inti pembicaraan kita. Itulah kesalahpahaman.
Sejatinya
kesalahpahaman merupakan hal yang wajar di dalam kehidupan bermasyarakat sebab
di dalam masyarakat ada berbagai kepala yang masing-masing memiliki karakter
berbeda. Akan tetapi ia menjadi tidak wajar dan tidak adil apabila sudah
disisipi rasa memihak dan pilih kasih.
Bila otak
kita sudah terdoktrin untuk tidak menyukai sesuatu, maka secara otomatis
penilaian kita terhadap sesuatu tersebut akan berubah menjadi tidak baik,
sekalipun fakta tidak mengatakan demikian. Diri kita sudah tersugesti lebih
dulu bahkan sebelum penilaian dimulai.
Hidup
dengan orang lain memang rumit. Terlebih, orang lain itu bukan keluarga kita
sendiri. Kadang, sekalipun dengan keluarga sendiri saja kerap muncul berbagai
polemik. Yaa, intinya ketidakcocokan, entah itu disebabkan perbedaan prinsip,
sikap hidup, maupun cara pandang dalam menyikapi masalah.
Sungguh
kita harus menjaga sikap dengan baik agar tidak terlibat di dalam
kesalahpahaman. Kesalahpahaman itu, kecil, remeh, tapi karena tidak pada
tempatnya, akibatnya, dampaknya, sungguh sangat besar dan melelahkan.
Sheila On 7
– Berhenti Berharap
0 comments:
Post a Comment