Saturday, 10 January 2015

Bolehkah Aku Iri?

Tidak akan habisnya membahas kelebihan orang lain dan kekurangan diri sendiri. Belum tentu juga apa yang kita anggap kurang pada diri kita merupakan kekurangan kita yang sesungguhnya. Bisa jadi, itu justru sesuatu yang dianggap sangat berharga oleh orang lain.
Harusnya begitu. Harusnya seperti itu...
:)



Tapi... sering aku bertanya-tanya pada diriku sendiri,
Bolehkah aku iri pada orang lain?
Bolehkah aku merasa kecil di hadapan orang lain?

Ya Rabb, aku sering merasa aku tidak memiliki kemampuan apa-apa jika aku melihat dia. Terlalu menyilaukan dan membuat mata sakit
Dia seolah diberkati dengan begitu banyak kebaikan Tuhan. Aura-aura kesuksesan nampak jelas menyelimuti setiap gerak geriknya. Di mataku, dia berada di tempat yang terlalu tinggi untuk kuraih
Di usiaku saat ini aku bahkan belum bisa menghasilkan apa-apa dengan tanganku

Aku dilahirkan menjadi seorang yang rata-rata ta ta ta, tidak pintar tidak bodoh, tidak cantik tidak jelek, tidak rajin tidak malas, tidak begini tidak juga begitu, intinya flat....

Aku tidak memiliki talenta apapun, akademisku juga tidak terlalu wahh. Semua rata-rata, tidak ada sesuatu yang menonjol dari diriku

Aku sering merasa kasihan pada orangtuaku, ketika mereka ada di suatu perkumpulan, bahasan mereka tidak akan lepas dari anak mereka yang begini dan begitu. Ada yang menceritakan dengan bangganya bahwa anaknya diberi kehormatan mengibarkan sang saka merah putih di provinsi, ada juga yang bercerita bahwa anaknya lolos audisi pencarian bakat di TV, masuk semifinal olimpiade sains tingkat nasional, mewakili sekolah untuk menjadi duta anti narkoba, dan masih banyak lagi.

Dari seluruh perbincangan itu, aku bisa pastikan satu hal, bahwa mamaku hanya akan menjadi pendengar yang baik. Aku tidak memiliki suatu hal pun yang bisa dibanggakan oleh orangtuaku di arisan-arisan maupun pertemuan wali murid

Mama...

Kuharap engkau tidak menyesal telah melahirkanku ke dunia ini. Dengan segala kekurangan dan kelemahanku, akan kuusahakan yang terbaik untuk menjadi pribadi yang tidak lagi rata-rata. Doakan aku disini, Ma.. Di tanah perantauan ini ^^

Bolehkah Aku Iri? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment