Jujur, aku terprovokasi teman-temanku untuk segera menikah. Ya Allah, sudah banyak sekali teman bermainku di TK, SD, SMP, SMA, dan teman satu angkatan di kampus yang melangsungkan janji suci untuk membina rumah tangga. Wajar kan jika aku menginginkan hal yang sama?
Aku juga ingin menikah, tapi tidak sekarang.
Kenapa?
Karena aku adalah anak ayah ibuku, aku punya kewajiban untuk menyelesaikan studi S1ku dulu, sebagaimana harapan mereka saat mengirimku jauh-jauh ke Malang. Selain itu aku anak perempuan yang baru mengenal dunia, aku ingin sedikit berjalan lebih jauh, berkawan lebih banyak, berkarya lebih dari saat ini. Aku ingin menambah wawasan dan pengalaman, karena besok aku hanya akan berdiri di samping seorang laki-laki, menemaninya sepanjang hidupku. Maka aku ingin melajang lebih lama lagi, menikmati kesendirian ini, mengisi catatan hidupku dengan ceritaku sendiri, sebelum aku memenuhinya dengan cerita kami berdua.
Allah adalah dzat yang penuh cinta. Allah pula yang memberi anugerah pada hambaNya untuk menikmati keindahan jatuh cinta.
Berapa saat yang lalu aku merasa ada yang salah dalam diriku. Kurasa aku telah jatuh cinta pada seseorang. Seseorang yang kukenal sebatas nama. Seseorang yang sangat karismatik. Seseorang yang tatapannya menyejukkan. Seseorang yang baik agamanya. Seseorang yang menurutku mampu untuk dijadikan pemimpin bahtera rumah tanggaku kelak.
Tadinya aku ragu dengan apa yang kurasakan. Hatiku berseteru hebat. Benarkah apa yang kurasakan? Tidakkah ini hanya rasa kagum semata? Pantaskah jika aku menginginkannya? Pertanyaan yang sama terus bermunculan di kepalaku, dan nampaknya Allah mengetahui kegelisahan hatiku. Seiring berjalannya waktu aku merasa Allah membimbingku, mengajakku lebih peka untuk memahami situasi yang ada.
Ternyata, semua hal yang tadinya kuanggap angin lalu semuanya memiliki makna, seperti halnya kepingan puzzle. Satu demi satu kepingan puzzle dari Allah bersatu dan memperlihatkan sebuah gambar tentang seseorang.
Lambat laun aku mulai bisa menerka kemana arah kegundahan hati ini bermuara. Ternyata itu kamu. Ternyata ada campur tangan Allah di balik semua kejadian ini.
Maha suci Allah, jiwaku ada di genggamanNya..
Betapa Allah telah mengatur semua ini dengan indah. Dia memperlihatkan begitu kuasaNya Allah atas hamba-hambaNya. Mempertemukan yang tidak kenal, dan mendekatkan yang jauh itu mudah bagi Allah. Aku telah membuktikannya sendiri.
Ya Rabb,
Jika dirinya memang baik untukku, keluargaku, dan agamaku, maka jadikan dia jodohku
Ya Rabb,
Jika dirinya memang baik untukku, keluargaku, dan agamaku, maka jadikan dia jodohku
Tapi, jika dirinya tidak baik untukku, keluargaku, dan agamaku, maka buatlah aku ikhlas dan gantilah dia dengan yang lebih barokah
Sesungguhnya dirimu adalah milik Allah, maka aku memintamu langsung padaNya. Semoga kamu adalah jawaban dari do'aku selama ini, dan semoga kita dipertemukan kembali dalam sebaik-baiknya pertemuan, yang halal, yang penuh kebarokahan. Aamiiin :)
weeee itaaaak
ReplyDeleteApa?? :D
DeleteKata-kata dan doa nya bagus sekali... *terharu* *ambil tisu* :)
ReplyDelete