Entah alasannya apa, tiba-tiba hatiku bergejolak dan ingin menyuarakan diri pagi ini..
Sedikit putus asa rasanya melihat ada seseorang yang lebih memilih izin tidak mengikuti nasihat wajib selepas pengajian ba'da subuh demi berdandan, menyeterika pakaian, memakai maskara, eye liner, lipstik, ini dan itu sebelum berangkat ke kampus. Setahuku kuliah paling pagi dimulai jam 7. Sedangkan rangkaian pengajian beserta nasihat paling lama selesai jam 6 pagi. Seharusnya masih ada kelonggaran waktu satu jam untuk persiapan sebelum berangkat ke kampus. Ditambah lagi dia sudah mandi sebelum sholat subuh, dan jarak griya kami ke kampus bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 10 menit saja. Ya yaa...
Tidak hanya itu, ada seorang teman (tidak, lebih tepatnya beberapa) yang justru memilih tidur di saat yang lain mengikuti pengajian ba'da subuh. Bukankah miris, saat sholat subuh berjamaah dilaksanakan dia tidur pulas, saat selesai sholat subuh dia tetap tidur pulas, saat pengajian ba'da subuh dia tidak bangun, bahkan saat selesai pengajian kamarnya tetap tertutup rapat. Subhanallah. Entah apa maunya..
Sebagai seorang muslimah dalilnya sudah jelas bahwa kita dilarang memakai parfum karena apabila kita berjalan di hadapan suatu kaum, dan kaum itu bisa mencium bau wangi dari parfum yang kita pakai, maka kita dihukumi sebagai seorang pelacur. Tidak mau kan?
Tidak mau sih, tapi nyatanya masih banyak yang memakai parfum diam-diam. Hmmh...
Dilarang pakai celana juga dipatuhi, tapi sebatas di griya saja. Keluar dari griya rok yang mereka pakai tiba-tiba berubah bentuk menjadi celana ketat. Ketika ketahuan oleh pengurus griya mereka sok-sokan polos dan berusaha menghindar.
Miris kan?
Semuanya, bukannya tidak pernah diingatkan. Sudah. Kami sudah mengingatkannya berkali-kali. Bahkan sampai bosan rasanya. Tapi tetap saja diulang dan diulang.
Hingga suatu saat aku teringat sepotong nasihat saat ada acara Penerobosan di Desa, kurang lebih intinya seperti ini..
"Orang faham agama itu sedikit, sebab kefahaman itu butuh realisasi"
Tidak peduli berapa banyak ilmu yang telah kita peroleh. Tidak peduli sudah berapa lama kita menetapi agama Islam. Tidak peduli kita anak dari seorang ulama' besar sekalipun Tidak Peduli semua itu, jika Allah tidak menghendaki kita menjadi orang yang faham, maka kita tidak akan menjadi orang yang faham.
Dari situ aku mendapatkan banyak hikmah, salah satunya yaitu..
"Hikmah itu datangnya dari Allah, tidak bisa dipaksakan, kecuali Allah menghendaki untuk itu"
Dan kita tidak boleh merasa paling benar sendiri kemudian menganggap orang lain itu tidak lebih baik dari diri kita. Mereka bukannya tidak faham, hanya saja Allah belum mendatangkan kefahaman di dalam hati mereka.
Berusahalah untuk lebih sabar dengan tingkah laku mereka yang sedikit keluar jalur, nasihati, dan doakan agar Allah segera mendatangkan kefahaman dalam hati mereka.
:)
Karena Islam itu indah, dan kita adalah jiwa yang saling membutuhkan
nah... benar itu :) hanya Allah yang paling menyayangi kaumnya beruntunglah mereka yang disayangi Allah
ReplyDeletekarena kita sudah disayangi Allah, maka yang bisa kita lakukan adalah hidup dengan sebaik-baiknya, Right? :)
Delete