Sebelum memutuskan untuk kuliah di jurusan ITP, aku sudah diwejangi oleh banyak orang tentang beratnya kuliah di jurusan itu. Banyaknya tugas, banyaknya praktikum, banyaknya penelitian, banyaknya pengamatan lapang, banyaknya laporan, dan lain-lain. Tapi aku tetap tidak bergeming dan maju dengan semangat.
Akhirnya, aku kuliah juga di jurusan itu.
Ceritakupun dimulai....
Semester 1 aku rasa pendapat orang-orang terhadap jurusnku itu KELIRU, sebab bagiku kuliah itu justru lebih ringan daripada sekolah.
Aku hanya harus pergi ke kampus 5 hari saja dalam satu minggu. Senin, selasa, rabu, kamis, dan jum'at. Sabtu minggu libur dan bisa pulang kampung.
Saat SMA, aku harus belajar semua mata pelajaran, entah yang kusuka maupun tidak. Aku tidak masalah kalau dalam satu minggu harus belajar mata pelajaran biologi dan kimia saja, karena aku cinta keduanya. Tapiii, nyatanya aku juga harus mengikuti mata pelajaran yang lain yang notabene sama sekali tidak menarik bagiku. (baca: MATEMATIKA dan OLAHRAGA).
Sementara, saat aku kuliah aku hanya fokus pada bahasan yang berkaitan dengan jurusan yang kupilih saja. Dalam hal ini meliputi kimia, biologi, fisika, mikrobiologi, analisa pangan, teknologi pertanian, ilmu pertanian, dan sebagainya. Ada sih matematika, tapi porsinya tidak terlalu banyak. Cukup 2 jam saja dalam satu minggu, SMA kelas 3 jam matematikaku adalah 6 JAM, belum termasuk tambahan pelajaran di pagi dan sore hari. Emaaaak~
Gampangnya, kuliah itu lebih fokus pada apa-apa yang dipelajari, hanya seputar hal-hal yang berkaitan dengan jurusan yang kita pilih saja yang dipelajari. Yang lebih melegakan lagi, pas kuliah itu tidak ada lagi jam olahraga~~~~ Otomatis bawaan anak kuliahan lebih sedikit dong~
:3
Ituuuu, dulu, saat semester satu.
Memasuki semester dua aku mulai merasakan beratnya menjadi mahasiswi jurusan ITP.
Aku harus berberat-berat ria dengan laptop dan buku-buku penunjang setiap harinya. Bolak-balik kosan-perpus buat cari tinjauan pustaka. Begadang berhari-hari buat ngerjain laporan praktikum. Mata sampai bengkak mikirin analisa hasil pengamatan. Tidur di lantai beberapa kali saking capeknya. Bangun kesiangan sehingga cuci muka doang pas kuliah pagi (aaaah, ketahuan dah :p), makan tidak teratur saking sibuknya (beneran, aku turun sampai 3 kilo gara-gara laporan mikro), dan masih banyak lagi suka duka di semester dua.
Ini nih kapan hari aku habis jilidin laporan praktikum Anpa sama Mikrobiologi. Iseng-iseng aku ukur berapa tebalnya, haha. Kalian tahu berapa??
2.5 cm
Dan itu tulis tangan~
Silahkan direnungkan
Haha
*Nangis Haru*
Kadang ga percaya juga bisa nulis sebanyak itu hanya dalam beberapa minggu saja. 6 praktikum mikrobiologi laporannya (warna orange) diselesaikan dalam 10 hari saja. Itu benar-benar perjuangan antara hidup dan mati.
Hohoho~
Laporan dicorat-coret kayak begini nih, udah biasaa~
Artinya harus revisiiii
Artinya harus revisiiii
:D
Sangat kecil kemungkinan untuk bisa ACC tanpa melalui tahapan revisi dah
:p
:p
Perjuangan ini ngubek-ngubek perpus dan seisi google
:D
:D
Seperti biasa,
REVISIII~
:D
:D
Haah~
Kalau sudah ketemu reaksi kimia tuh rasanya.....
:3
Pembahasan itu harus detail kalau ga mau dicorat-coret sama mbak-mbak AsLabnya
-_____________-
Ini BAB III Praktikum Media dan Sterilisasi
Ini Daftar Pustaka Analisis Pigmen Bayam pake Kromatografi
Ini BAB IV Praktikum Morfologi Mikroba di nugget sama tempura, hiiiii~
.
.
.
Dari sini aku sadar, bahwa kuliah dimanapun, jurusan apapun, pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, cintai saja apa yang melekat di hidupmu dan coba jalani dengan sungguh-sungguh.
^______^
0 comments:
Post a Comment