Pacaran itu merupakan fenomena
unik menurutku. Betapa tidak, hati akan bergetar dan berbunga-bunga dalam satu
waktu. Suasana hati seketika akan bahagia saat bertemu sang pujaan hati. Tersipu malu,
berjalan pelan-pelan, dan bergandengan tangan
Aku suka melihat sejoli yang
mereka selalu rukun, tenang, dan tidak lebay. Mereka memadu kasih dalam diam,
dalam dunia mereka berdua. Ada kan pasangan kekasih yang selalu ingin pamer di
hadapan publik, mengumbar-umbar kemesraan. Nah, ketika sudah putus akhirnya
berubah bak orang asing
Aku suka melihat sejoli yang
dua-duanya sama-sama cerdas dan memiliki prestasi akademik yang gemilang.
Sering aku melihat pasangan yang seperti ini berdebat serius hanya karena tugas
kuliah ataupun soal-soal ujian. Yaah, terlihat manis
Aku suka melihat sejoli yang
dua-duanya sama-sama cakep, tapi tidak sok kecakepan. Mereka membuat banyak
orang iri atas paras dan diri mereka. Tinggi, putih, bersih, rapi, good looking,
kaya, popular, terpelajar, dan berkepribadian yang baik. Mereka bersinar paling
terang dan sangat menyilaukan. Sempurna.
Aku suka melihat sejoli yang dua-duanya
sama-sama aktivis, entah itu di kampus, di lingkungan tempat tinggal, di
organisasi kepemudaan, dan sebagainya. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk
memikirkan kepentingan orang banyak, menyusun berbagai macam acara, rapat rapat
dan rapat, lembur untuk mengerjakan bertumpuk-tumpuk laporan
pertanggungjawaban, berhari-hari tidak pulang, dan yaaa seperti itulah. Mereka
mencuri-curi waktu di tengah-tengah kesibukan mereka untuk sekadar ‘say hi’ dan
makan siang bersama. Aaah, manisnya...
Aku suka melihat sejoli yang
dua-duanya sama-sama romantis. Sekali dalam seminggu mereka jogging bersama,
adakalanya membawakan bekal makan siang untuk dimakan bersama, jauh-jauh datang
dari fakultas sebelah hanya untuk membawakan payung karena hari hujan, menunggu
dengan sabar di depan kelas untuk pulang kuliah bersama, rela menjadi tubuh
pengganti saat salah satunya terluka, jarang membuat perselisihan, sekalipun
terjadi itu hanya akan menjadikan keduanya makin romantis. Aku bingung harus
berkata apa lagi, mereka terlalu manis, seperti halnya permen kapas
Aku senang dengan teman-temanku
yang berpacaran lalu ketika putus mereka tetap menjalin hubungan baik
Aku senang dengan teman-temanku
yang berpacaran dan menjadi lebih berprestasi di kampus
Aku senang dengan teman-temanku
yang berpacaran kemudian menjadi lebih dekat dengan keluarga mereka
Aku senang dengan teman-temanku
yang berpacaran sehat dan tetap menjaga nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat
Aku senang dengan teman-temanku
yang berpacaran dan saling memahami kehidupan satu sama lainnya
Aku senang dengan teman-temanku
yang berpacaran dan memiliki komitmen untuk menikah, tidak hanya untuk
bermain-main sembari mengisi masa muda
Aku senang melihat semua itu...
Akan tetapi, aku lebih senang
dengan teman-temanku yang lebih memilih mencintai tokoh anime atau artis-artis
korea
Aku lebih senang dengan
teman-temanku yang menyibukkan diri di organisai-organisasi
Aku lebih senang dengan
teman-temanku yang menjadi budak karya tulis ilmiah
Aku lebih senang dengan
teman-temanku yang pontang-panting mengikuti berbagai kursus
Aku lebih senang dengan
teman-temanku yang bersaing demi mendapatkan prestasi akademik terbaik di
kampus
Aku lebih senang melihat semua
itu, sebab kecintaan dan kesibukan mereka akan menyihir mereka sehingga mereka
lupa dan tidak memiliki waktu untuk berpacaran...
Akan tetapi, dari keseluruhan
teman-temanku, aku lebih lebih lebih senang dengan mereka yang tidak berpacaran
karena mereka menyadari bahwa berpacaran itu hanya akan mendekatkan mereka pada
perzinaan dan maksiat pada Allah, bukan karena kesibukan mereka ataupun tidak
adanya kesempatan untuk itu.
Aku lebih lebih lebih senang
dengan teman-temanku yang lebih memilih sendiri selagi mereka menuggu jodoh
yang diberikan oleh Allah.
Aku benar-benar salut pada
kebesaran hati mereka yang rela memutuskan pacar mereka atas dasar kefahaman
Aku benar-benar respect pada
mereka yang seperti demikian itu
Teman...
Pacaran memang indah. Dua pribadi
yang tak saling kenal, dua pribadi yang tak ada hubungan darah, dua pribadi
asing, dapat menyatukan perasaan mereka. Menjalin komitmen dalam merajut sebuah
hubungan yang memabukkan. Merangkai memori-memori indah di masa muda. Menciptakan kebahagiaan-kebahagiaan kecil di setiap harinya.
Haruskah kita berpacaran?
Apa yang kita peroleh dari berpacaran?
Mari kita renungkan dengan segenap kebesaran hati kita, cobalah mencari kebenaran, bukan pembenaran atas kesalahan yang kita lakukan, cobalah berpikir rasional, berusahalah untuk tidak memihak pada hawa nafsu semata
Aku bukannya sok menggurui, bukan pula sok suci, aku hanya ingin kita sama-sama memikirkannya dengan hati ridlo, ikhlas semata-mata ingin mendapatkan jawaban terbaik dari Allah
Semoga Allah paring barokah
:)
:)
0 comments:
Post a Comment